Sobat Djong ternyata pagar minimalis merupakan salah satu elemen penting dari eksterior sebuah rumah. Ketika Sobat pergi ke tempat seseorang, hal pertama yang akan sobat lihat adalah pagar mereka. Berbeda dengan kondisi di negara-negara Eropa dan Amerika yang jarang menggunakan pagar, kebanyakan rumah di Indonesia justru menggunakan pagar. Pagar rumah bisa mencerminkan kepribadian seseorang lho. Karena itu, sobat harus lebih selektif saat memilihnya. Sobat juga harus melihat terlebih dahulu jenis bahannya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya kemudian memilih pagar minimalis yang sobat inginkan.
Jenis dan bahan pagar minimalis
Pagar minimalis memiliki bahan yang berbeda dan beragam untuk sobat pilih, selain itu bahan-bahan tersebut juga memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Dan berikut adalah beberapa bahan pagar minimalis yang biasa digunakan :
1. Besi
Material pagar minimalis yang pertama adalah besi. Bahan ini paling sering dipakai sebagai pagar karena kekuatan dan daya tahannya. Ada dua jenis besi yang sering digunakan sebagai pagar minimalis, yaitu:
• Besi Tempa
Jenis besi yang pertama adalah besi tempa. Besi tempa secara struktural lebih padat dan lebih berat dibanding dengan besi hollow atau baja ringan, oleh karena itu harganya jauh lebih mahal. Keistimewaan besi tempa adalah adanya ukiran pada sisi-sisinya yang membuatnya lebih artistik. Biasanya pagar dengan bahan besi tempa dicat dengan warna hitam, emas dan tembaga di bengkel.
• Besi Hollow
Jenis besi yang lainnya adalah besi hollow. Besi hollow ini memiliki ciri bagian tengah berongga atau kosong, sehingga ringan dan harganya pun sangat terjangkau. Besi hollow juga bisa dicat sesuai dengan keinginan kita. Besi jenis ini paling banyak dijumpai pada rumah berkonsep minimalis.
• Baja ringan
Selain besi, baja ringan sering menjadi bahan yang direkomendasikan untuk dipakai menjadi pagar rumah minimalis. Baja ringan secara tampilannya cocok untuk rumah minimalis. Meski ringan, namun daya tahan bahan ini tidak kalah kuat dengan besi. Harganya juga lebih murah dari besi sehingga banyak pengguna yang menjadikan sebagai bahan pagar minimalis.
2. Kayu
Kayu merupakan material selanjutnya yang sering digunakan masyarakat untuk material pagar minimalis. Kayu yang digunakan sebagai bahan dasara pagar sebenarnya bisa dari berbagai jenis. Bisa kayu jati, mahoni, kayu ulin dll. Material kayu terlihat sangat cocok dan estetik jika digunakan sebagai pagar minimalis. Walaupun daya tahannya tidak terlalu kuat sehingga rentan rusak akibat perubahan cuaca dan serangan hewan seperti ngengat atau rayap. Namun sobat bisa menyiasatinya dengan cara menutupinya dengan anti air dan anti rayap serta melakukan perawatan rutin. Finishing secara rutin sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali agar pagar tetap mengkilap alami dan terbebas dari serangan rayap.
3. Bata merah
Batu bata merah merupakan material yang tidak hanya cocok untuk membangun rumah, tetapi juga bisa digunakan untuk pagar minimalis. Bata merah dipilih karena daya tahannya yang kuat dan tahan lama. Jika menggunakan batu bata, tampilan pagar akan terlihat lebih kerap, sehingga bagian dalam rumah tidak akan terlihat langsung dari luar.
Sobat bisa mengkobinasikan bata merah ini dengan besi ulir ataupun besi tempa dibagian tengahnya sehingga lebih menghemat biaya tetapi tetap menarik. Atau bisa juga sobat mengadopsi gaya arsitektur bali dengan menggunakan bata merah yang bisa dikombinasikan dengan roaster agar terlihat lebih estettik. Satu hal yang harus sobat perhatikan untuk penggunaan pagar dari batu bata adalah jangan mencoba mengecatnya menjadi warna-warni, karena tampilannya akan menjadi kurang bagus dan aneh.
4 Aluminium
Bahan alumunium juga cocok digunakan sebagai pagar minimalis. Aluminium banyak dipilih dan digunakan karena kuat, tahan karat, tahan lama dan tidak mudah dijebol atau rusak. Selain itu, dengan menggunakan alumunium sobat sedikit berhemat karena harganya juga sangat terjangkau.
Sementara itu, ada kelemahan dari penggunaan pagar dari aluminium ini adalah privasi sobat akan berkurang, karena pagar jenis ini tidak terlalu rapat dan bisa transparan serta proses pemasangannya sangat lama.
5. Batu alam
Tidak juah berbeda dengan bata merah atau beton, batu alam juga sering digunakan sebagai pagar minimalis. Batu alam memiliki corak yang unik, sehingga tidak terlihat membosankan. Warna yang dimunculkannya pun terlihat lebih natural. Batu alam yang sering digunakan untuk pagar minimalis antara lain batu granit, andesit, batu hijau bali, batu nipah, koral, batu kali, palimanan, batu pasir jogja, batu pasir telur asin, dan marmer. Kekurangan menggunakan batu alam adalah sobat harus membersihkan dengan cara disikat secara rutin agar tidak mudah terkena lumut, karena lumut merupakan musuh utama material batu alam.
6. Vinyl
Pagar vinyl merupakan pagar minimalis yang bisa menarik perhatian sobat karena memiliki banyak kelebihan. Pagar dengan bahan vinyl ini tidak membutuhkan banyak perawatan karena tidak mudah berjamur, pudar atau rusak. Selain itu, pagar vinyl juga bisa tahan api dan mampu bertahan hingga kurun waktu 25 tahun. Biaya perawatannya juga relatif rendah dan untuk pemasangannya juga mudah. Pagar vinyl ini bisa dibuat agar terlihat seperti panel kayu, jadi tampilannya terkadang bisa menipu. Kekurangan dari pagar vinyl ini adalah jika ada salah satu bagiannya rusak maka harus diganti seluruhnya. Jika sobat ingin mengganti bagian yang rusak saja, itu membutuhkan tenaga profesional atau tukang untuk menggantinya.
Itulah beberapa jenis material dan ide desain pagar minimalis yang bisa pergunakan di rumah minimalis sobat. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat untuk sobat semuanya.
—————————————————————————
Anda butuh jasa arsitek, custom furniture dan desain rumah profesional yang sudah berpengalaman?
Djong Design siap membantu untuk mewujudkan rumah impian anda.
Untuk konsultasi dan info selanjutnya bisa menghubungi kami di nomor :
(0821-190-51258)
(0821-190-51259)