Source https://www.instagram.com/lakeside_rancabali/
Kepedulian akan kesehatan mental atau istilah yang sedang trend di masyarakat Indonesia saat ini “healing” ternyata masih sangat tinggi, terutama bagi penduduk ibu kota yang kesehariannya menyibukan diri untuk bekerja dan beraktifitas seharian penuh. Ketimbang berlibur di vila atau hotel, banyak orang dari perkotaan kini lebih memilih untuk berkemah alias bercamping ria di alam bebas namun dengan fasilitas yang mewah. Berkemah di hutan bukanlah yang mengharuskan sobat membawa banyak barang bawaan dan perlengkapan, tetapi tujuannya adalah berkemah mewah alias glamour camping (glamping).
Jika dilihat secara arti, istilah glamping merupakan gabungan dari kata ‘glamour’ dan ‘camping’. Sebuah istilah yang mengacu pada suatu jenis kegiatan berkemah yang dilakukan di tengah alam dengan fasilitas modern dan mewah. Asal usul istilah “glamping” pertama kali muncul di Inggris sekitar tahun 2006. Karena fasilitas yang wah dan dari sisi penampilannya yang estetis, ide berkemah ini dengan cepat mendapat perhatian di media sosial. Lalu, apa sih bedanya glamping dengan camping? Sebenarnya keduanya sama-sama kegiatan berkemah, hanya perbedaan yang sangat mencolok terletak pada fasilitas dan akomodasi yang didapatkan.
Kegiatan camping biasanya dilakukan dengan peralatan standar outdoor, seperti tenda, matras, sleeping bag, dan lainnya. Sedangkan untuk glamping para penggunanya diberikan fasilitas yang lebih modern layaknya hotel bintang 5. Di area camping, sobat bisa menemukan tenda-tenda yang berukuran lebih besar, kokoh, dan dilengkapi fasilitas ala hotel. Mulai dari listrik, internet, matras, water heater, televisi bahkan jacuzi. Perbedaan lain antara glamping dan berkemah adalah layanan yang hampir seperti menginap di hotel. Di glamping sobat akan mendapatkan pelayanan yang maksimal layaknya sedang menginap di hotel. Jadi konsep dasar glamping ini adalah menggabungkan banyak fasilitas dan layanan hotel kedalam bentuk kegiatan berkemah.
Bisnis glamping menjadi solusi bagi mereka yang ingin merasakan serunya berkemah namun tidak ingin melepaskan semua kenyamanan seperti di rumah. Konsep glamping ramah untuk semua orang, termasuk anak-anak dan orang tua. Sobat tidak perlu membawa perlengkapan apapun ketika glamping. Karena semua fasilitas dan kebutuhan sobat sudah disediakan oleh pemilik tempat atau pihak penyelenggara. Kenyamanan dan kemewahan inilah yang menjadi daya tarik utama dari glamping.
Bisnis glamping semakin populer sebagai alternatif yang menguntungkan bagi industri pariwisata. Tentunya jiwa entrepreneur sobat pasti akan tertarik dengan peluang glamping ini, bukan? Lantas, langkah apa saja yang perlu sobat persiapkan untuk memulai bisnis glamping ini?
1. Riset Pasar
Saat memulai bisnis, langkah pertama yang perlu sobat lakukan adalah melakukan riset pasar. Sobat perlu “cek ombak” untuk mengetahui kondisi pasar, keinginan pelanggan, daya beli dan serta persaingan dengan kompetitor. Analisa ini juga bermanfaat sebagai dokumen dalam penyusunan rencana bisnis ke depan, termasuk alokasi modal, pemilihan lokasi, identifikasi target pasar dan promosi.
2. Memilih lokasi yang tepat
Setelah memahami situasi pasar, sobat perlu menentukan dimana lokasi bisnis glamping ini akan dibuat. Perlu untuk diketahui bahwa area glamping ini lokasinya terletak di alam terbuka yang unik. Ini berarti sobat harus dapat memilih karakteristik bisnis sobat sesuai dengan lingkungan alaminya. Misalnya, pilih tempat berkemah di hutan pinus, di pantai, atau di pinggir danau. Setiap lokasi akan memberikan pengalaman unik yang berbeda. Selain itu, sobat juga perlu mempertimbangkan aspek aksesibilitas dan keamanan lokasi. Pastikan kawasan tersebut aman dari bencana alam seperti tanah longsor, gunung meletus dan banjir.
3. Tetapkan sasaran pengunjung
Bisnis glamping biasanya menargetkan kalangan ekonomi menengah ke atas. Sebagian besar tamu glamping berkunjung secara berkelompok, seperti dengan keluarga, pasangan atau teman. Dengan menetapkan sasaran yang tepat, sobat dapat menentukan harga sewa yang ideal. Selain itu, sobat juga bisa menganalisa selera pasar berdasarkan target yang sudah dipilih.
4. Konsep bisnis
Bisnis glamping membutuhkan perencanaan konseptual yang cermat. Mulai dari merancang tata letak lokasi, menentukan kapasitas tamu, memilih jenis dan fasilitas tenda, hingga menentukan paket produk. Beberapa pengusaha glamping juga menggunakan tema khusus, seperti tema serba putih dan warna-warni, mengikuti konsep tenda khas orang Indian. Perencanaan konseptual juga mencakup tentang strategi pemasaran yang didalamnya lebih detail mengenai bentuk iklan dan media yang digunakan.
5. Menentukan karakterisasi
Sebuah glamping akan lebih berkesan jika memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain atau diferensiasi. Faktor pembeda ini bisa saja berasal dari lokasi, fasilitas, atau layanan glamping. Misalnya, pilihlah tempat glamping di tengah hutan pinus dengan pemandangan yang menakjubkan. Selain itu, kelengkapan fasilitas juga bisa menjadi faktor pembeda. Alih-alih menggunakan tenda, sobat bisa menggunakan bangunan semi permanen lain yang bisa dipindahkan. Berikut penjelasan tips memulai bisnis glamping yang bisa sobat coba. Tertarik untuk memulai?
—————————————————————————
Anda butuh jasa arsitek, custom furniture dan desain rumah profesional yang sudah berpengalaman?
Djong Design siap membantu untuk mewujudkan rumah impian anda.
Untuk konsultasi dan info selanjutnya bisa menghubungi kami di nomor :
(0821-190-51258)
(0821-190-51259)